Aurette and The Polska Seeking Carnival (AATPSC) adalah band
yang memainkan musik Balkan Folk, Polska Folk, atau apa namanya saya kurang
paham sebenarnya jenis musik ini. Karena pengetahuan musik saya memang masih
selebar daun sledri, jadi saya memberikan label Pop Folk saja untuk memudahkan
saya sendiri membuat gambaran tentang mereka.
Saya mengenal band ini sekitar tahun 2012 lalu kalo tidak
salah. Bermula dari iseng hunting video-video band Jogja, nyasarlah ke video
band yang memiliki nama sepanjang cinta saya pada sang bribikan (duh malah
-__-). "I Love You More Than Pizza" adalah lagu yang mereka mainkan
di video itu. Dan seketika juga muncul sinar putih terang dari atas! Inilah
pencerahan yang selama ini saya cari!
Sejak lama saya mengobrak-abrik youtube untuk menemukan band
lokal yang memainkan musik "beda". AATPSC adalah jawaban yang selama
ini saya cari. Lalu mulailah saya mencari info tentang band ini. Googling
dengan semangat, mencari alamat reverbnation, soundcloud, myspace, twitter, dan
semua mua tentang band ini. Pada akhirnya saya merasa seperti tersambar petir,
disengat ribuan lebah, atau ditampar kaprodi di depan umum ketika saya
menemukan sebuah flyer yang menakjubkan. Saya sudah melihat flyer acara itu
beberapa hari sebelumnya sih sebenarnya. Tapi nggak memperhatikan.
Jadi itu adalah flyer acara berjudul "Revolusi Oganik",
sebuah acara garapan komunitas anak muda Jogja bernama "Ketjil
Bergerak". Band low-budget saya yang masih saja low-budget sampai
sekarang, Horse Shoe, main di acara itu. Saya sempat dikirimi flyer itu via
email oleh panitia beberapa hari sebelumnya, tapi nggak terlalu memperhatikan
band-band apa saja yang main. Ternyata eh ternyata, AATPSC ini main juga di
acara itu. Intinya, band saya bakal main sepanggung sama mereka! Dan malam itu,
persis setelah Horse Shoe turun panggung, giliran mereka nembang. Setelah turun
panggung saya pun segera melempar gitar saya entah kemana dan kembali ke depan
panggung, menyimak mereka dan, eargasm!
Ternyata Jogja itu sempit. Setelah gig Revolusi Organik itu
ternyata beberapa kali lagi Horse Shoe ketemu lagi dengan mereka di panggung
dan acara yang sama, walau beda hari main. Saya lupa sudah berapa kali main di
acara sama bareng AATPSC. Dari sinilah saya yakin Tuhan memang menjodohkan
kuping saya dengan musik mereka. Terlepas dari beberapa kebetulan tersebut di
atas, mereka memang band yang saya cari, menambah list musisi yang sudah saya
temukan sebelumnya: Mocca, White Shoes and The Couples Company, Ginda and The
White Flowers, Cranial Incisored, Lolenlones, The Cloves and The Tobaccos,
Desperados, Death Vomit, Affen, dan banyak lagi musisi lain!
Kemudian Soundcloud membantu saya memberikan akses lebih
dekat kepada musik mereka. Saya yakin band ini bakal rilis EP atau apalah dalam
waktu dekat, karena memang materi mereka memang sudah cukup untuk membuat
minimal EP. Karena hal itulah saya lebih memilih menunggu mereka rilis entah
itu apa dan membelinya daripada download. Sama-sama pekerja seni harus saling
menghargai karya dong! (kejadian sebenarnya adalah saya gaptek, nggak tau cara
download dari soundcloud :p). Jadilah saya streaming an terus sembari menunggu
mereka rilis sesuatu. Nggak apa-apa lah, itung2 saling dukung kan? :)
Mereka terdiri dari Teadatu (vocal, accordeon), Aurel
(ukulele), Aris (drum), Bayu (trombone), Danny (bass), Rian (perkusi), Mursid
(trumpet). Musik yang mereka mainkan benar-benar aneh dan unik untuk orang
awam. Saya sendiri sering mendegar musik macam ini, tapi tidak tahu ternyata di
Jogja ada yang memainkan. Rata-rata mereka adalah mahasiswa ISI, jadi tidak
heran wawasan musik mereka luas, mampu menjangkau dunia yang orang awam tak
mampu menjangkau.
Lalu kita akan menuju ke musik mereka: di akun soundcloud
mereka ada 5 track. Yang menjadi favorit saya adalah "Seeking
Carnival". Mungkin track ini di kalangan peggemar mereka tidak sepopuler
"I Love You More Than Pizza" atau single mereka yang belum lama
dirilis, "Wonderland". Seeking Carnival adalah track instrumental
mereka, mbak Tea nggak nyanyi di track ini, tapi di tengah-tengah lagu ada koor
dari banyak orang yang benar-benar mendeskripsikan suasana karnaval dengan
gipsy berkeliaran di sana-sini. Track ini punya sesuatu yang "aneh"
untuk saya pribadi. Ketika pertama kali mendengar lagu ini, saya langsung
teringat fim kartun garapan Disney, Hunchback of Notre Dame. Memang di awal lagu
terdengar sedikit monoton dengan pola "jem cet cet jem cet cet" khas
mereka, tapi kemudian saya sadar hal itu tidak bisa disebut monoton ketika
sampai di bagian paling melodius. Suara akordeon mengalun indah sekali hingga
klimaksnya: koor itu sendiri!
Track yang menjadi andalan mereka adalah "I Love You
More Than Pizza". Memang pantas lagu ini jadi andalan AATPSC. Lagu ini
bisa mewakili kepribadian musik mereka secara umum. Lirik lagunya berbahasa
Perancis, dan tentu saja saya tidak paham. Tapi bila diresapi musiknya dan
melihat judul lagunya, agaknya kita akan segera paham akan dibawa kemana tema
lagu ini. "Wonderland" mungkin yang paling catchy di telinga awam.
Saya sedikit teringat Mocca ketika mendengar lagu ini. Ada semacam keceriaan
tersirat di musiknya, dan liriknya pun mewakili suasana musiknya, hampir mirip
Mocca. Pendek kata lagu ini akan membawa kita ke negeri tempat tinggal Shrek
atau negeri dongeng yang banyak kurcacinya dimana tidak ditemukan CK atau
Indomaret.
Track lain yang juga menjadi favorit saya adalah
"Vespaphoria". Lagu ini sedikit berbeda dengan yang lain. Lebih
up-beat dan ada semacam influence ska dan reggae menurut saya. Usut punya usut
ternyata pemain tombone AATPSC adalah juga personil Sri Plecit, band ska Jogja
yang sedang digemari. Mungkin dari dialah bumbu ska didapat. Track yang
terakhir di Souncloud, "Postcards From Italy" sebuah lagu cover dari
Beirut. Lagu ini lumayan catchy juga. Hampir mirip seperti Seeking Carnival,
klimaks lagu ada di tengah-tengah. Dan klimaks di lagu-lagu mereka memang
selalu "mengena".
Untuk sound, mereka menyajikan karakter yang saya
menyebutnya karakter indie (gawe istilah dewe), sound nya anak-anak indie. Ciri
khas band-band indie menurut saya adalah kesederhanaan. Mungkin alat recording
yang mereka gunakan tidak secanggih yang dipakai band-band ngetop yang manggung
pagi hari, tapi dengan apa yang ada semuanya dimaksimalkan. Mereka bahkan punya
ciri khas sendiri. Bila teliti dan didengarkan lebih cermat, track
"Wonderland" berbeda dari track yang lain. Mungkin track ini direkam
di studio berbeda, equipment berbeda, sound engineer yang berbeda pula bisa
jadi. Tapi warna dan karakter AATPSC tidak hilang sama sekali. Tetap bisa
dikenali itu adalah sound mereka. Gampangnya kalo mendengarkan album "The
Best of..." dari sebuah band. Karakter sound lagu-lagu dalam album itu
kadang tidak sewarna karena memang itu adalah kumpulan lagu-lagu terbaik dari
album yang berbeda-beda. Kadang-kadang perbedaan karakter sound itu
mempengaruhi mood pendengar. Tapi Wonderland dan lagu-lagu lain memiliki warna
yang sama, dan mereka jenius dalam meramu hal ini. Overall, great job! Jauh
lebih baik dari demo-demonya Horse Shoe yang sedikit berantakan :D
Dan akhirnya setelah lama menunggu, akhirnya muncul juga EP
mereka. Saya dapat EP ini langsung dari mas Danny bassis AATPSC pas mereka lagi
on air di Magenta Radio. Isinya ada 7 tracks. Beberapa lagu lama yang saya
sudah familar, sisanya lagu baru mereka. Sayangnya, Vespaphoria tidak masuk
list. Mungkin disimpan untuk full album besok. Yang menjadi sorotan saya
adalah: ARTWORK! Keren coi!! Benar-benar sesuai dengan kepribadian musik
mereka!
Baiklah karena ini sudah panjang sekali, sudah malam dan
besok kuliah pagi, saya sudahi dulu deh ya hahahaha.. Tetap nggipsy AATPSC!!
====================================================================
Kunjungi blog Bondan Jiwandana disini.
Terima kasih, Carnivalse.
xoxo
====================================================================
Kunjungi blog Bondan Jiwandana disini.
Terima kasih, Carnivalse.
xoxo
No comments:
Post a Comment